Yogyakarta – Dalam rangka meningkatkan Pengelolaan APBN, BNNP DIY melakukan studi banding ke BNNP Jawa Timur pada Kamis, 17 Desember 2020. Tim BNNP DIY yang dipimpin oleh Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol. Drs. Nanang Hadiyanto disambut baik oleh dr Poerwanto selaku Koordinator Bidang Rehabilitasi yang mewakili Kepala BNNP Jatim, dan ibu Dyah selaku Analis Kepegawaian.
Koordinator Bidang Rehab menjelaskan bahwa pada awal masa pandemik, BNNP Jatim menerapkan sistem WFH hingga 70%. Baru di Bulan Agustus kegiatan pelayanan dapat dilaksanakan. Hal ini cukup menyulitkan untuk dapat mendorong capaian target dan penyerapan anggaran secara optimal. Oleh karena itu dilakukan revisi anggaran untuk penanganan pandemik covid-19.
BNNP Jatim dalam manajemen keuangan sudah menggunakan sistem Cash Management System (CMS) dari BRI untuk cek saldo dan cetak rekening koran. Namun demikian CMS belum dapat diterapkan dengan optimal.
Selain dari sistem keuangan, Koordinator Bidang Rehabilitasi BNNP Jatim juga menjelaskan terkait program rehab saat ini sudah mulai melaksanakan layanan rehab dengan protokol kesehatan yang ketat. Target Klinik BNNP Jatim yaitu 75 orang, hingga saat ini terealisasi kurang lebih 50 orang klien. Saat ini BNNP Jatim juga berencana untuk membuat Balai Rehabilitasi di Suramadu setelah mendapatkan hibah tanah dari KPK.
Ibu Dyah selaku Analis Kepegawaian menjelaskan bahwa BNNP Jatim saat ini memiliki beberapa inovasi, yaitu SIMPEL sebagai sistem infomasi online berbasis website yang digunakan untuk layanan terpadu mencakup SKHPN, permohonan narasumber dan pengaduan masyarakat, SIPINTAR sebagai sistem informasi dan edukasi offline ya diletakkan di loby kantor, SISPAS sebagai sistem persuratan dan SIMPAN sebagai proyek perubahan.