Skip to main content
Artikel

Konsep Health Promotion dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Dibaca: 2784 Oleh 20 Okt 2020Januari 1st, 2021Tidak ada komentar
Konsep Health Promotion dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Green dan Kreuter (1991) menjelaskan promosi kesehatan merupakan kombinasi dari upaya pendidikan dan lingkungan agar tercipta tindakan dan suasana untuk hidup sehat. Sedangkan Koheler, et.al.(2007) berpendapat bahwa promosi kesehatan mewakili proses sosial politik yang luas, tidak hanya mencakup meningkatkan keterampilan dan kemampuan individu tetapi secara langsung mengubah lingkungan, sosial, ekonomi dan mengurangi dampak pada kesehatan masyarakat dan individu. Promosi kesehatan  merupakanilmu sosial perilaku yang memanfaatkan ilmu biologi, lingkungan, psikologis, fisik, dan medis untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit, kecacatan, dan kematian dini melalui kegiatan perubahan perilaku sukarela berbasis pendidikan.Pentingnya promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan individu, keluarga, komunitas, negara bagian dan negara; meningkatkan kualitas hidup bagi semua orang; mengurangi kematian dini; mengurangi biaya baik finansial dan manusia yang dihabiskan oleh individu, pengusaha, keluarga, perusahaan asuransi, fasilitas medis, komunitas, negara dan bangsa untuk perawatan medis karena fokus promosi kesehatan adalah pencegahan (University of Georgia, 2019).

Konsep dari promosi kesehatan menekankan pada upaya untuk perubahan sosial, pengembangan individu, pengembangan lingkungan dan kesempatan dalam masyarakat.Green dan Ottoson (1996) menjelaskan bahwa promosi kesehatan merupakan perpaduan dukungan dari berbagai pihak mencakup pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundang undangan untuk mengubah lingkungan dan perilaku yang akan menguntungkan kesehatan. Selain itu promosi kesehatan bertujuan untuk mengubah perilaku mulai dari individu, organisasi dan sosial untuk peningkatan status kesehatan baik individu maupun masyarakat (Keleher et. Al, 2007). Tujuan tersebut selaras dengan World Health Organization (WHO) yang menyebutkan promosi kesehatan bertujuan untuk pemberdayaan diri sendiri, dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat sesuai dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat (Maulana,2009).

Fertman dan Allensworth (2010) membagi ruang lingkup dari promosi kesehatan yaitu promosi kesehatan di sekolah, promosi kesehatan di rumah sakit, promosi kesehatan untuk pelayanan umum, promosi kesehatan di masyarakat, promosi kesehatan di tempat kerja dan promosi kesehatan di kota sehat. Berdasarkan aspek pelayanan sasaran promosi kesehatan dibedakan menjadi tingkat promotif, tingkat preventif, tingkat kuratif dan tingkat rehabilitatif. Tingkat promotif lebih menyasar untuk kelompok sehat guna meningkatkan kesehatanya, preventif menyasar pada resiko tinggi agar tidak terkena penyakit, kuratif menyasar pada penderita penyakit kronis agar tidak bertambah parah dan yang terakhir tingkat rehabilitatif menyasar kelompok yang baru sembuh dari penyakit agar mencegah kecacatan akibat dari penyakit.

Selaras dengan konsep yang dikemukakan oleh beberapa peneliti, United Nations Office on Drugs and Crime(UNODC) membuat standar strategi pencegahan penyalahguna Narkoba yang diadopsi juga oleh BNN. UNODC membagi tsrategi tersebut dalam bagan yang mana upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba dimulai dari masa kehamilan sampai kepada dewasa, mulai dari lingkungan keluarga sampai pada sektor kesehatan. Masing-masing lingkungan/ sektor memiliki strategi masing-masing, karena upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba akan berbeda pada lingkungan/ sektor.

Upaya promotif dan preventif di Badan Narkotika Nasional (BNN)  selaras dengan program pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, yang menciptakan daya tangkal masyarakat dan memberdayakan serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba. Pentingnya upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba ini sendiri sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan baik individu, keluarga, masyarakat bahkan negara. Upaya pencegahan berkaitran juga dengan kondisi keuangan suatu negara, karena mengurangi biaya finansial yang berkaitan dengan pengobatan/ medis. Pada Minnesota Heart Health Programmedirancang untuk menjelaskan pencegahan penyalahgunaan Narkoba terutama pada remaja. Termasuk didalamnya kampanye perilaku kesehatan, intervensi pendidikan dan aktivitas komunitas organisasi yang terkait secara logis dengan model promosi kesehatan. Dalam model ini mengintervensi tiga hal yaitu lingkungan, personaliti dan perilaku. Kegiatan yang dilakukan oleh BNNProvinsi DIY (BNNP DIY) selama ini memuat tiga komponen tersebut: selalu membuat campaignmengenai hidup sehat tanpa Narkoba dengan melakukan 3 berani: Berani berkata tidak, Berani Rehabilitasi dan Berani Melaporkan, dan untuk tahun 2020 ini kampanye yang BNN lakukan adalah dengan menggaungkan semangat #hidup100p%: sehat, sadar, produktif bahagia tanpa Narkoba. Intervensi pendidikan yang dilakukan tidak langsung kepada memasukkan kurikulum pencegahan bahaya Narkoba di kurikulum pendidikan, namun masih dalam sosialisasi/ talkshow/ penyuluhan kepada lingkungan pendidikan baik melalui media sosial, media massa maupaun secara tatap muka serta pelatihan soft skill. BNNP DIY ikut menggerakkan seluruh komponen masyarakat, bekerjasama dalam kegiatan yang berhubungan dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba serta memperkuat dukungan organisasi kemasyarakatan.

Diharapkan dengan upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan selama ini bisa mewujudkan tujuan dari health promotionyang menjadi concernseluruh sektor kesehatan di dunia.

Hindun Kurnia N,S.KM

Penyuluh Narkoba Ahli Pertama Sie Pencegahan

Sumber:

Fertman, Carl I. & Allensworth, Daniel D. 2010. Health Promoting Program, From Theory and Practice. San Fransisco: PB Printing.

Greesn, Lawrence W. & Kreuter, Marshall W. 1991. Health Promotion Planning. An Education and Environmental Approach.  2ndEd. USA: Mayfield Publishing Company.

Green, L. W., O’Neill, M., Westphal, M. and Morisky, D. (1996) The challenges of participatory action research for health promotion. Promotion et Education, 3, 3–5.

Keleher, Helen; Murphy, Berni; & MacDougall,Colin. Understanding Health Promotion. Great Britain: Oxford University Press.

Perry, C. L., & Jessor, R. (1985). The Concept of Health Promotion and the Prevention of Adolescent Drug Abuse. Health Education Quarterly, 12(2), 169–184. doi:10.1177/109019818501200204

University of Georgia,https://publichealth.uga.edu/departments/health-promotion-behavior/what-is-health-promotion/, diakses pada 22 April 2019.

 

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel