Fenomena penggunaan narkoba akan terus meningkat seiring perkembangan zaman. Perkembangan zaman yang kian meningkat memberi kemudahan dalam berbagai akses terutama informasi. Narkoba merupakan permasalahan yang telah banyak diketahui oleh masyarakat. Namun, belum banyak juga yang mengetahui dampak yang ditimbulkan pada penggunaan narkoba. Narkoba merupakan zat yang bersifat alamiah, sintesis, semi sintesis yang dapat menimbulkan berbagai efek pada penggunanya (Putri dan Dwatra, 2020). Menurut UU Narkotikapasal 1 ayat (1) (dalam BNN, 2019) menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunkan kesadaran dan menyebabkan kecanduan.
Dampak yang ditimbulkan oleh narkoba begitu besar sehingga orang yang mengalami penyalahgunaan zat wajib mengikuti upaya rehabilitasi. Rehabilitasi pengguna narkoba adalah suatu proses pengobatan untuk membebaskan pecandu dari ketergantunan dan bahaya yang menyertainya. Dalam proses rehabilitasi individu tersebut akan diberikan beberapa terapi untuk bisa terlepas dari zat yang telah digunakan. Penggunaan terapi dan durasi waktu rehabilitasi disesuaikan dengan kebutuhan orang dengan gangguan penyalahgunaan zat. Proses rehabilitasi membutuhkan motivasi dan keyakinan yang besar dari individu agar dapat mengikuti hingga menyelesaikan proses rehabilitasi sebaik mungkin.
Dalam melakukan rehabilitasi orang dengan gangguan penyalahgunaan zat tentunya membutuhkan motivasi. Motivasi kembali pulih terdiri dari 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu, sedangkan faktor eksternal yaitu berupa dukungan sosial seperti dukungan keluarga dan dukungan teman sebaya (Rindiani, 2017). Namun, dalam beberapa sumber dikatakan bahwa peran lingkungan dapat menjadi faktor pendorong maupun faktor penghambat dalam proses rehabilitasi. Dengan adanya dukungan sosial individu percaya bahwa mereka dicintai, bernilai, dan merasa menjadi bagian dari jaringan sosial tersebut. Ada beberapa tipe bentuk dukungan sosial (Cutrona & Gardner, 2010) :
- Emotional (esteem support), yakni dengan memberikan kepedulian, empati, perhatian, hal positif, dan dorongan kepada individu, hal ini dapat dikatakan dengan memberikan kenyamanan dan bantuan kepada individu.
- Tangible (instrumental support), yakni dengan memberikan bantuan langsung kepada individu.
- Information support, yakni dengan memberikan nasehat, arahan, saran, ataupun feedback bagaimana individu tersebut harus bertindak.
- Companionship support, yakni kesediaan orang terdekat untuk menghabiskan waktu bersama ketika indivdu tersebut membutuhkan.
Dukungan teman sebaya merupakan salah satu bentuk dukungan sosial. Dalam menghadapi suatu permasalahan dukungan akan sangat dibutuhkan. Dalam dukungan teman sebaya, setiap individu memiliki peranan dalam bersosialisasi terkait cara berinteraksi, perilaku, dan mencapai tujuan tertentu (Yanti dan Ghozali, 2019).Dukungan ini dapat memberikan kenyamanan terhadap individu sehingga individu merasa dicintai dan bernilai keberadaannya. Menurut Benight dan Bandura (2004) dukungan sosial yang mencukupi dan sesuai dapat memberikan rasa nyaman dan perasaan dihargai, dipedulikan, serta dihargai dapat meningkatkan self-efficacy individu. Kehadiran teman sebaya dalam upaya memberikan dukungan dalam proses rehabilitasi orang dengan gangguan penyalahgunaan zat dapat meningkatkan dorongan motivasi serta keyakinan dalam diri inividu tersebut untuk kembali pulih.
Penulis:
Indah Nurul Ramadhan Khairani (Mahasiswa Psikologi UII)
Referensi :
- Pertiwi, A. A., Saluhiyah, Z., & Indraswari, R. (2020). Peran Teman Sebaya dan Mentor dalam Proses Rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Narkoba Yayasan Rumah Damai Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 8(4), 545-551.
- Yanti, N. A., & Ghozali, G. (2019). Hubungan Coping Effort dan Dukungan Teman Sebaya dengan Motivasi Pemulihan Klien di Balai Rehabilitasi BNN Samarinda. Borneo Student Research (BSR), 1(1), 79-86.
- Putri, R. A., & Dwatra, F. D. (2020). Hubungan Dukungan Sosial dengan Self-Efficacy pada Pengguna Narkoba yang Direhabilitasi di BNNP Sumatera Barat. Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 3503-3510.