Skip to main content
Artikel

Ramadhan untuk Perubahan

Dibaca: 525 Oleh 15 Mei 2020Januari 1st, 2021Tidak ada komentar
Ramadhan untuk Perubahan
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Ramadhan kali ini memang berbeda, bahkan teramat berbeda, so special. Semua dianjurkan untuk #dirumahsaja, bekerja di rumah, bermain di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah. Dalam momen puasa Ramadhan yang banyak #dirumahsaja ini kita bisa mengambil kesempatan untuk pelan-pelan mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang sehat.

Semangat Ramadhan adalah semangat perubahan menuju kebaikan dengan mengubah kebiasaan.

 

Nah hal apa saja yang perlu kita perhatikan ketika kita sudah berniat untuk mengubah kebiasaan kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang sehat? Berikut ini diantaranya:

  1. Pelan-Pelan dan Bertahap

Beranjak dari zona nyaman yang telah bertahun-tahun menjadi kebiasaan memang tidak mudah. Apakah bisa? Bisa! Kebiasaan melihat smartphone ketika bangun tidur, kebiasaan bermalas-malasan, kebiasaan berkacak pinggang saat bicara, kebiasaan cemberut, kebiasaan berbicara kasar, kebiasaan membandingkan dengan kehidupan orang lain, kebiasaan marah, kebiasaan iri, kebiasaan dendam, kebiasaan bergosip, kebiasaan berpikir negatif, kebiasaan menunda pekerjaan, kebiasaan begadang, kebiasaan terlalu lama duduk, kebiasaan kurang berolahraga, kebiasaan makan junk food bisa diubah namun membutuhkan waktu, tidak bisa instan, perlu bertahap hingga akhirnya fasih dan terampil dengan kebiasaan baru yang lebih sehat. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda- beda untuk berubah. Dalam kasus ekstrem, sebuah kebiasaan bisa berhenti dengan segera misal karena sakit atau menghadapi bahaya.

Jadi, jika kita mendapati diri belum bisa maksimal berubah, tetaplah menjadi supporter terbaik bagi diri sendiri. Dengan penuh welas asih sampaikan pada diri, “kamu sudah mencoba, lanjutkan lagi” .

  1. Pilih Paling Mudah Dulu

Setelah didata, ternyata banyak kebiasaan yang tidak sehat yang perlu diubah. Kita fokus dulu untuk menghentikan 1 kebiasaan. Pilih 1 dulu kebiasaan yang mudah untuk dihentikan. Misalnya kita targetkan dalam bulan Ramadhan minggu ini kita akan mengubah kebiasaan melihat smartphone ketika bangun tidur.

  1. Tahu Alasan

Alasan untuk berubah yang muncul dari kesadaran diri sendiri bukan karena paksaan atau permintaan orang lain jauh lebih efektif. Miliki alasan berubah karena kita menyayangi tubuh kita, karena kita ingin lebih bersyukur sebagai manusia dengan merawat pemberian Tuhan. Sebagai contoh, kita ingin mengubah kebiasaan buruk yaitu kebiasaan berpikir negatif. Kita ingin sekali mengubahnya karena kebiasaan ini sangat mengganggu kesehatan jiwa dan raga. Pikiran negatif membuat kita kehabisan enerji meski kita tidak melakukan kegiatan apapun. Fisik melemah, tidur tidak pulas, hidup pun tidak produktif. Berpikir

negatif memberi aliran enerji negatif dalam tubuh, sehingga mudah lelah dan sakit. Berpikir negatif membuat daya tahan tubuh menurun, asam lambung naik, tekanan darah naik, gula darah naik, wajah cepat tua, dan hidup tidak bahagia. Dengan mengetahui alasan-alasan mengapa kita harus berubah, maka kita akan semakin konsisten untuk mencapai kebahagiaan.

  1. Komitmen

Setelah memiliki alasan mengapa harus berubah, selanjutnya berniatlah untuk berubah. Tanamkan pada diri bahwa kita akan berubah menuju kebiasaan sehat. Jika perlu tuliskan dalam jounal atau buku catatan harian Anda. Rayakan momen tersebut. Aliri dengan enerji positif untuk berubah.

  1. Replacement Habit

Ganti kebiasaan lama dengan kebiasaan baru yang lebih sehat. Misalnya Anda terbiasa cemberut, maka setelah mengetahui alasan kenapa harus berubah, lalu berniat kuat, maka gantilah kebiasaan cemberut itu dengan tersenyum. Gantilah kebiasaan membuka smartphone ketika bangun tidur dengan minum air putih pelan-pelan sambil duduk lalu memejamkan mata dan bersyukur atas kesempatan yang diberikan. Setelahnya kita bisa mengambil air wudhu dan kalau muslim bisa dilanjutkan dengan sholat malam (tahajud). Hah indah dan nikmat. Mengawali hari dengan enerji positif.

  1. Pause

Bagaimana jika muncul kembali keinginan untuk melakukan kebiasaan lama? Jika kembali muncul cemberutnya, muncul keinginan berpikir negatif, muncul keinginan berkata kasar.. saatnya tekan tombol PAUSE. Saat menekan tombol pause , kita ingat-ingat lagi, kenapa kita ingin berubah?? Nyalakan mantra dalam hati , “Aku bisa, Aku pasti bisa, Aku ingin sehat, Aku ingin bahagia”, ucapkan terus menerus sampai kita lewati momen godaan tersebut lalu ucapkan “Yes, selamat Anda lulus ujian”.

  1. Practice makes perfect

Semakin diulang, semakin lancar, semakin terpola menjadi kebiasaan.

Sejalan dengan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki, kesadaran kita bisa berubah. Kesadaran ini membuat kita melakukan tindakan yang berbeda dari sebelumnya, dan akhirnya mengubah kebiasaan (habit) kita. ”Your belief become your thoughts. Your words become your actions. Your words become your habits. Your habits become your values. Your values become yur destiny” (Mahatma Gandhi). Semoga teman-teman berhasil secara bertahap membentuk kebiasaan baru yang sehat.

 

Stay Happy, Stay Healthy Tanpa Narkoba

Herlina Rahmawati

Penyuluh Narkoba Ahli Petama BNNP DIY

 

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel