Skip to main content
Artikel

Efek Narkoba: Stimulan, Depresan, Halusinogen?

Dibaca: 1 Oleh 24 Okt 2024November 15th, 2024Tidak ada komentar
Konsep Otomatis
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Penyalahgunaan narkoba dapat memberikan dampak langsung bagi tubuh. Seringkali kita melihat iklan anti narkoba yang berisi gambaran menakutkan, seperti overdosis, kematian, maupun cacat. Tapi sebenarnya, secara ilmiah apa efek yang ditimbulkan ketika seseorang mengkonsumsi narkoba?

Dilansir dari website pemerintan Victoria, Australia menyatakan bahwa setiap jenis narkoba yang dikonsumsi akan memiliki efek yang berbeda. Hal ini karena narkoba memberikan dampak pada sistem saraf tubuh, sehingga dapat memberikan efek bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku.

Di Indonesia, dikenal ada 3 (tiga) dampak yang diakibatkan oleh narkoba yaitu depresan, stimulan, dan halusinogen.

Depresan
Zat narkoba yang bersifat depresan bisa mengurangi keinginan/gairah serta stimulasi seseorang, karena zat ini mempengaruhi sistem saraf pusat yang memperlambat pesan antara otak dan tubuh.
Zat depresan dapat mempengaruhi konsentrasi dan koordinasi serta memperlambat kemampuan seseorang dalam merespon situasi yang tidak bisa diprediksi. Meski dalam jumlah kecil, zat depresan bisa mempengaruhi seseorang untuk merasa lebih relaks. Tapi jika dikonsumsi dalam dosis besar, bisa menyebabkan kehilangan kesadaran, muntah, hingga kematian.
Contoh zat depresan misalnya alkohol dan benzodiazepines.

Stimulan
Merupakan zat narkoba yang mempercepat perjalanan ‘pesan’ antara otak dan tubuh. Sehingga zat ini membuat seseorang lebih waspada, bertenaga, tidak mudah mengantuk, percaya diri, serta lebih berenergi.

Konsumsi dalam dosis besar dapat menyebabkan over-stimulasi sehingga berdampak pada kecemasan berlebihan, panik, kejang, sakit kepala, kram perut, sikap agresif serta paranoid. Zat yang termasuk stimulan antara lain amphetamines, kokain, katinon. Secara tidak langsung, nikotin dalam rokok dan kafein dalam kopi merupakan salah satu zat dengan efek stimulan yang dekat dengan keseharian kita.

Halusinogen
Istilah lainnya adalah psychedelics. Merupakan zat psikoaktif yang menyebabkan perubahan persepsi, mood, dan proses kognitif.
Zat halusinogen ini mempengaruhi semua indera, mengubah pikiran, perasaan tentang waktu, maupun emosi seseorang.

Mereka juga dapat menyebabkan seseorang berhalusinasi, melihat, atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi. Contoh zatnya antara lain LSD, magic mushrooms.

Ketika seseorang mengkonsumsi zat halusinogen, bisa saja mengalami ‘bad trip’ yaitu kondisi halusinasi yang menakutkan dan sangat mengganggu. Hal ini bisa menimbulkan kepanikan dan perilaku yang tidak diprediksi, seperti berlari ke jalan raya maupun lompat dari tempat tinggi.

Ketiga pengaruh tersebut bisa dialami oleh seseorang yang menyalahgunakan narkoba. Tidak berhenti hanya dampak pada tubuh penyalahguna, kesehatan fisik maupun mental juga dapat terpengaruh. Misalnya konsumsi ini dapat membuat seseorang mengambil tindakan berisiko seperti menyetir sambil mabuk atau melakukan seks tanpa pengaman.

Penyalahgunaan jangka panjang bisa berdampak kesehatan seperti masalah pada hati, ginjal, maupun jantung. Bahkan juga memicu penurunan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Penulis: Adhika Pertiwi, M.A. (BNNP DIY)

Referensi: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/How-drugs-affect-your-body#different-drugs-different-effects

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel