Istilah ‘ngelem’ dulu sering terdengar di kalangan anak jalanan. Bahkan ada satu merek lem yang seringkali disalahgunakan untuk mendapatkan efek ‘nge-fly’.
Secara global, perilaku di atas dikenal sebagai penyalahgunaan inhalant, suatu zat kimia yang disalahgunakan dengan cara dihirup melalui hidung.
Produk inhalants
Tentu saja fungsi utama inhalant bukan untuk membuat seseorang mabuk, karena inhalant ini sebenarnya merupakan produk yang biasa digunakan sehari-hari untuk tujuan rumah tangga atau tujuan lain.
Misalnya lem serbaguna, cat semprot, pengarum ruangan, dan lain sebagainya. Jadi produk-produk tersebut menghasilkan bau kimia yang kemudian disalahgunakan untuk dihirup untuk menghasilkan efek psikokatif.
Inhalant merupakan produk yang sangat mudah dibeli di manapun, namun beberapa memiliki zat berbahaya yang dengan kandungan psikoaktif di dalamnya. Orang kadang tidak berpikir bahwa produk-produk tersebut merupakan bagian dari narkoba karena fungsi utamanya bukan untuk mendapat efek high.
Penyalahgunaan Inhalants
Orang menyalahgunakan zat inhalants dengan menghirup melalui hidung atau mulut (sniffing, snorting, bagging, huffing). Inhalants ini biasanya merupakan jenis drugs pertama yang dikonsumsi oleh remaja.
Efek dari inhalants
Zat kimia yang terkandung dalam inhalant sangat mudah dan cepat terserap melalui paru-paru. Kemudian melalui pembuluh darah dengan cepat didistribuskan ke dalam otak dan organ lain. Hampir semua jenis inhalants memiliki efek yang mirip dengan anastesi, yaitu menurunkan fungsi tubuh secara perlahan. Jika zat yang dihirup terlalu banyak, penyalahguna dapat kehilangan kesadaran.
Salah satu bahaya dari penyalahgunaan inhalants ini adalah ‘sudden sniffing death’ atau kematian mendadak. Hal ini karena orang yang menyalahgunakan inhalants biasanya mendapatkan efeknya hanya beberapa menit (singkat) jadi mencoba memperbanyak menghirup sehingga tidak bisa mengkontrol zat yang masuk ke dalam tubuh.
Efek jangka panjang
Menurut NIDA, beberapa efek jangka panjang penyalahgunaan inhalants antara lain:
- kerusakan hati dan ginjal
- kehilangan pendengaran (tuli)
- kerusakan tulang belakang
- kehilangan koordinasi karena kerusakan syaraf
- perkembangan perilaku yang terhambat akibat kerusakan otak
- brain damage (kerusakan otak karena tidak adanya aliran oksigen)
Penanganan penyalahguna inhalants
Penyalahguna inhalants dapat memeriksakan diri atau mengikuti terapi untuk mengatasi ketergantungannya. Misalnya dengan ikut cognitive-behavioral therapy untuk membantu mengenali – menghindari – dan menangani situasi yang dapat mendorong mereka menyalahgunakan inhalants lagi.
Penulis: Inayah Nur Utami, S.E. (BNNP DIY)
Referensi
National Institute on Drug Abuse https://nida.nih.gov/publications/drugfacts/inhalants